✔ Pendidikan Bahasa Kawasan Di Sekolah

Format pendidikan Indonesia yang mengakomodasi semua bentuk perbedaan atau pluralisme masi ✔ PENDIDIKAN BAHASA DAERAH DI SEKOLAH

Oleh Heronimus Delu Pingge*

Format pendidikan Indonesia yang mengakomodasi semua bentuk perbedaan atau pluralisme masih jauh dari harapan. Benni Setiawan dalam bukunya yang diterbitkan tahun 2006 dengan judul “Manifesto Pendidikan Di Indonesia” memaparkan pleido terhadap dunia pendidikan “kembalikan hak-hak pendidikan rakyat”. salah satu ajuan bentuk pendidikan oleh Benni yaitu pendidikan budaya.

Disini perlu dibatasi pendidikan budaya tersebut. Pendidikan budaya yang dimaksud yaitu Pendidikan Bahasa Daerah. Perlunya pendidikan bahasa kawasan alasannya yaitu pendidikan harus dikembalikan pada realitas budaya masyarakat beragama. Kurikulum yang berlaku ketika ini membuka peluang untuk memasukkan pendidikan bahasa kawasan sebagai matapelajaran muatan lokal. Penerapannya harus sedini mungkin mulai dari tingkat paling dasar yakni Sekolah Dasar (SD).

Faktor lain perlunya pendidikan bahasa kawasan yaitu situasi ketika ini bawah umur muda tidak lagi memakai bahasa kawasan dengan fasih, lancar dan benar. Mereka telah sibuk untuk menghafal kosakata bahasa prokem (gaul) yang berkembang ketika ini. Mereka tidak lagi sanggup memakai tatanan bahasa untuk menghadapi lawan bicara sesuai umurnya.

Disini akan dipaparkan tiga hal penting dibutuhkan pendidikan bahasa daerah. Pertama, perserta didik akan diajarkan bagaimana sejarah kemunculan bahasa atau paling tidak mengerti siapa yang menuturkan pertama bahasa tersebut. Keadaan tersebut akan merangsang penerima didik untuk gembira dengan apa yang ada dimasyarakat dan menghormati jasa leluluhr mereka.

Kedua, bahasa kawasan mempunya keuggulan tersendiri. Salah satunya yaitu sopan-santun dalam berbahasa. Ketika siswa berbicara dengan yang lebih bau tanah akan diharapkan memakai bahasa yang halus (dijawa disebut krama). kepada yang lebih muda dan seumur, juga memiliki tingkatan yang berbeda. Tingkatan bahasa ini tentunya memiliki nilai luhur, disinilah perserta didik dilatih perkembangan kejiwaan mereka untuk sanggup hormat-menghormati semenjak kecil. Dengan demikian ia akan terbiasa dengan sopan dan santun dalamsetiap situasi.

Ketiga, pendidikan bahasa yang diajarkan semenjak SD sampai jenjang yang lebih tinggi akan sanggup menggali dan mempertahankan kebudayaan setempat. Pelajaran bahasa kawasan yaitu cerminan penghargaan terhadap khazanah intelektual warisan nenek moyang. Dengan paham bahasa penerima didik tidak akan tercabut dari budaya yang telah membesarkannya.

* Pendidik Prodi PGSD, STKIP Weetebula, Sumba-NTT

Belum ada Komentar untuk "✔ Pendidikan Bahasa Kawasan Di Sekolah"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel